GERD – Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

GERD atau yang lebih dikenal dengan penyakit asam lambung merupakan sebuah gangguan kesehatan yang dialami oleh sebagian orang dewasa bahkan anak-anak yang memiliki pola hidup tidak sehat. Parahnya lagi, munculnya gejala asam lambung atau GERD ini sering kali menjadi pertanda adanya jantung koroner ataupun serangan jantung. Sekalipun penyakit ini terbilang tidak mematikan, namun perlu penanganan secara langsung demi menurunkan resiko yang ada.
Adanya penanganan penyakit asam lambung yang terbilang tidak tuntas akan menyebabkan berbagai komplikasi yang dalam hal ini berupa peradangan yang terdapat pada bagian esophagus. Atas adanya peradangan tersebut maka seseorang akan mendapati adanya luka hingga jaringan parut yang terdapat pada kerongkongan. Bahkan, penderitanyapun akan kesulitan dalam menelan.

Gejala GERD

Secara umum, ada banyak sekali gejala penyakit asam lambung yang dialami oleh seseorang. Hal semacam ini memang harus diwaspadai karena bisa berakibat buruk jika tidak ditangani. Sebagai contoh, gejala tersebut melibatkan rasa asam pada mulut serta munculnya sensasi terbakar pada dada. Lebih lanjut, berikut beberapa gejala lain yang mengikutinya.

1. Munculnya perasaan yang mengganjal pada kerongkongan di kala menelan
2. Suara yang serak dan diikuti dengan sendawa
3. Adanya sakit pada tenggorokan di kala menelan
4. Perasaan mual dan juga muntah
5. Batuk yang kronis di malam hari
6. Adanya bau mulut yang menyengat

Diagnosis GERD

Untuk mendiagnosis GERD, Pihak Medis akan melakukan pengumpulan informasi dari Anda serta beberapa pemeriksaan penunjang.

1. Pemeriksaan Jumlah Asam Lambung (Ambulatory Acid (pH) Test)
   Pemeriksaan ini menilai jumlah asam lambung selama 24 jam.
   Dengan cara ini, akan diketahui seberapa sering dan lama proses naiknya asam lambung.
2. Radiologi Barium Meal
   Pemeriksaan ini dapat melihat keadaan selaput lendir esofagus dan lambung.
   Sebelum melakukan proses radiologi, Anda akan diminta untuk meminum cairan barium. Setelah itu barulah dilakukan foto dengan sinar X.
3. Endoskopi
   Endoskopi menggunakan alat berkamera yang dapat memantau keadaan langsung dari kerongkongan dan lambung Anda.
   Jika terdapat luka atau tukak akan terlihat dengan jelas melalui pemeriksaan ini.
4. Esophageal Manometry
   Esophageal Manometry merupakan pemeriksaan untuk melihat bagaimana ritme otot esofagus berkontraksi saat menelan.
   Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat kesinambungan kontraksi otot-otot esofagus Anda.

Penyebab GERD

Penyebab GERD adalah kegagalan relaksasi cincin (sfingter) yang bertugas mengatur proses buka-tutup pintu/klep yang menghubungkan esofagus bawah dengan lambung. Sfingter sendiri merupakan cincin serat otot yang terletak di sekitar permukaan dalam tubuh. Fungsinya untuk mengatur perjalanan zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Kelemahan sfingter bisa terjadi dengan sendirinya pada wanita hamil atau orang yang obesitas.
Selain itu, penderita asma, diabetes, skleroderma, dan penyakit hiatus hernia juga rentan terkena GERD.

Ada beberapa makanan yang dapat menjadi faktor yang memicu GERD, antara lain kopi, alkohol, cokelat, makanan yang digoreng, saus tomat, serta bawang putih dan merah.
Hal lain yang juga dapat meningkatkan risiko penyakit refluks gastroesofagus adalah kebiasaan buruk yang dilakukan secara sadar maupun tidak, seperti:

• merokok
• kebiasaan mengonsumsi makanan dalam waktu tiga jam sebelum tidur
• mengurangi porsi makan yang dikonsumsi
• Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti aspirin, juga dapat meningkatkan risiko GERD.

Pengobatan GERD

Mengenai pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi penyakit asam lambung ini bisa melalui merubah gaya hidup lebih sehat, mengkonsumsi obat hingga melakukan operasi. Mengenai perubahan pola gaya hidup ini bisa dilakukan dengan berbagai cara yang diantaranya adalah sebagai berikut ini.

1. Dengan menurunkan berat badan
2. Mengkonsumsi makanan dalam jumlah kecil namun dengan intensitas yang sering
3. Menghindari adanya kebiasaan merokok
4. Menghentikan kebiasaan mengkonsumsi alcohol
5. Mengurangi pengkonsumsian berbagai obat-obatan seperti obat antiinflamasi ataupun aspirin.

Sedangkan untuk obat-obatan yang digunakan sebagai pereda penyakit asam lambung tersebut Disarankan adalah Obat Herbal yang bisa didapatkan dengan mudah, tetapi anda juga perlu memastikan bahwa obat Herbal tersebut sudah bersertitikat untuk menjamin kualitasnya. Dengan mengkonsumsi obat tersebut, nantinya asam lambung tersebut akan cepat reda bahkan bisa Sembuh.

Pencegahan GERD

Di bawah ini adalah beberapa tips untuk mencegah GERD:

• Hindari makan menjelang tidur. Sebaiknya makan malam terakhir 3 jam sebelum pergi tidur
• Hindari juga konsumsi makanan dan minuman yang dapat memicu GERD. Misalnya makanan pedas, asam, berminyak serta minuman bersoda
• Mengonsumsi makanan dengan porsi yang kecil
  Berhentilah merokok
• Jaga agar berat badan tetap ideal. Jika Anda memiliki masalah dengan kelebihan berat badan, lakukan diet sehat agar Anda terhindar dari GERD. Bila perlu, berkonsultasilah pada ahli gizi
• Hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat. Pakaian tersebut dapat menekan perut dan sfingter esofagus, sehingga memudahkan terjadinya GERD.