Penyakit Crohn (Crohn’s disease) – Gejala, Penyebab, Pengobatanya

Penyakit Crohn (Crohn's disease) - Gejala, Penyebab, Pengobatanya

Penyakit Crohn (Crohn’s disease)

Penyakit pencernaan bisa menjangkiti siapa pun tidak memilih golongan usia maupun jenis kelamin. Pengetahuan mengenai penyakit terutama radang usus bagi masyarakat awam sangat diperlukan. Salah satu penyakit yang perlu ditinjau lebih mendalam yaitu, penyakit Crohn (Crohn’s disease).
Penyakit Crohn (Crohn’s disease) ini merupakan penyakit yang menjangkiti saluran pencernaan terutama pada dinding secara keseluruhan mulai dari mulut hingga ke anus. Crhon;s disease menyebabkan usus mengalami radang dalam jangka waktu yang lama. Serangan penyakit lebih kompleks terjadi pada ileum(usus kecil) dan usus besar. Penyakit ini bisa menjangkiti siapa saja tidak bergantung jenis kelamin maupun kelompok usia.

Gejala

Gejala penyakit ini memiliki intensitas yang berbeda mulai dari yang ringan hingga berat, sehingga perlu konsultasi ke dokter apabila semakin parah. Terdapat beberapa gejala yang dapat diketahui untuk melakukan antisipasi yaitu, kelelahan, merasakn demam, mulai sering diare, tubuh bagian perut mengalami kram, penurunan selera makan dan berat badan secara terus-menerus.
Gejala penyakit juga menjangkiti anak-anak sehingga perlu dibawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut dengan memperhatikan gejala sebagai berikut, penurunan badan yang tidak diketahui pasti penyebabnya, selera makan anak semakin menurun, mengalami pendarahan saat buang air besar atau tinja bercampur darah, diare terus-menerus dan kram perut yang semakin menghebat.

Penyebab

Penyakit Crohn (Crohn’s disease) dapat disebabkan 5 faktor yaitu, gen, obat tertentu, jenis makanan, lingkungan sekitar dan reaksi autoimun. Keturunan memiliki porsi yang berpengaruh terhadap kesehatan seseorang, riwayat keluarga penderita dengan penyakit chron memiliki peluang besar untuk mengidap penyakit ini.
Terdapat jenis-jenis obat tertentu seperti antibiotik maupun kontrasepsi menyebabkan penyakit ini muncul. Reaksi autoimun dan lingkungan dapat memicu sistem imun di dalam tubuh menjadi lebih lemah sehingga menyebabkan penyakit ini muncul.

Diagnosis Crohn’s Disease

Untuk menentukan diagnosis Crohn’s disease, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang. Pemeriksaan darah yang dilakukan dapat mengetahui kadar peradangan dalam tubuh dan untuk mengetahui adanya infeksi serta anemia (perdarahan dari sistem pencernaan bisa menimbulkan anemia).

Sampel feses juga akan diperiksa untuk mengetahui adanya lendir, darah, atau infeksi lainnya. Pemeriksaan untuk mendapat gambaran yang lebih jelas dapat dilakukan lewat endoskopi dan kolonoskopi, juga pemeriksaan seperti CT scan dan MRI.

Seiring berjalannya waktu, peradangan dapat menjadi semakin parah. Karena itu diagnosis dini sangatlah penting. Berbagai komplikasi dapat terjadi bila gangguan ini tak segera ditangani, seperti kondisi bagian usus yang bisa menyempit, terbentuk fistula (terbentuknya koneksi yang tidak biasa antara usus dan kulit di dekat anus atau vagina), bahkan risiko yang mengancam jiwa.

Apa faktor yang meningkatkan risiko terkena penyakit ini?

Penyakit Crohn dapat terjadi pada siapa saja, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. Berikut ini beberapa faktor risiko dari Crohn’s disease.

  • Usia
    Kebanyakan pasien yang didiagnosis memiliki penyakit Crohn berusia muda, yakni sebelum memasuki usia 30 tahun.

  • Perokok
    Zat yang terkandung dalam rokok dapat memicu peradangan, terutama pada sistem pencernaan. Artinya, seorang perokok lebih mungkin terkena penyakit Crohn atau memperparah kondisi kesehatannya.

  • Lingkungan tempat tinggal
    Bagi Anda yang tinggal di dekat pabrik industri mungkin perlu berhati-hati. Pasalnya, lingkungan industri atau pabrik memungkinkan adanya paparan bahan kimia, sehingga sangat mungkin berkontribusi terhadap Crohn’s disease.

  • Penggunaan obat-obatan tertentu
    Pemakaian obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan risiko peradangan usus yang dapat memicu gejala Crohn’s disease. Beberapa obat yang dimaksud meliputi:


    • ibuprofen,
    • naproxen, dan
    • natrium diklofenak.

Komplikasi Akibat Crohn’s Disease

Selain dapat menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan, penyakit Crohn dapat menyebabkan masalah lain, antara lain:

  1. Obstruksi usus
  2. Fistula
  3. Abses
  4. Fisura anus
  5. Bisul, luka terbuka di mulut, usus, anus, atau perineum
  6. Malnutrisi
  7. Peradangan di area lain seperti persendian, mata, dan kulit

Penanganan

Penanganan terhadap penyakit ini perlu melakukan konsultasi ke pihak dokter. Hal ini perlu dilakukan agar penyakit ini bisa ditangai dan disembuhkan dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Terdapat beberapa obat yang digunakan untuk mengurangi penyakit ini yaitu, Kortikosteroid, Imunosupresan dan operasi.
Penyakit Crohn (Crohn’s disease) merupakan salah satu penyakit pencernaan yang menyerang dinding saluran pencernaan sehingga perlu perhatian serius terutama bagi penderita yang sudah terjangkit. Berkonsultasi ke dokter perlu dilakukan untuk mengetahui sudah sejauh mana tingkat inflamasi yang terjadi agar tidak terjadi hal-hal buruk yang mungkin terjadi.

Leave a Reply