Migrain Okular – Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Migrain Okular: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Migrain Okular: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Penyakit Migrain Okular

Penyakit migrain okular merupakan istilah untuk sakit kepala sebelah atau migrain yang mengakibatkan gangguan pada penglihatan. Kondisi ini mengakibatkan Anda seolah melihat garis cahaya, cahaya gemerlapan atau kelap-kelip. Sebagian orang mengaku seperti melihat gambar abstrak dengan warna terang.

Gejala Migrain Okular

Beberapa gejala umum migrain okular antara lain:

1. Gangguan penglihatan
Kondisi ini bisa menimbulkan berbagai gangguan penglihatan yang dapat membatasi aktivitas harian, seperti gangguan penglihatan yang hanya terjadi pada satu mata, seperti melihat berkas cahaya, kehilangan penglihatan pada titik-titik tertentu, hingga kebutaan bisa jadi gejala migrain okular.

Gejala-gejala tersebut bisa berlangsung selama beberapa menit hingga 60 menit. Namun, kadang sulit membedakan apakah gejala ini hanya dirasakan pada satu mata atau keduanya.
Kalau Anda tidak yakin, tutup satu sisi mata Anda dan perhatikan gejalanya. Lalu ganti dengan mata satunya.

2. Sakit kepala
Sakit kepala yang terasa selama 4 hingga 72 jam yang:

  • Hanya menyerang satu sisi kepala (sakit kepala sebelah).
  • Terasa sakit atau sangat sakit.
  • Nyut-nyutan.
  • Tambah parah ketika Anda bergerak.

Bahkan, kebutaan bisa menjadi pertanda seseorang mengidap penyakit migrain okular. Tanda-tanda umum yang disebutkan di atas bisa saja berlangsung hingga setengah jam lamanya.
Tanda berikutnya ialah sakit kepala sebelah dalam rentang waktu 4-72 jam. Sakit yang terasa biasanya hanya sakit atau bisa pula sangat sakit, nyut-nyutan, serta terasa parah ketika Anda bergerak.Selain itu, penyakit migrain okular juga menimbulkan rasa mual, muntah, dan menjadi sensitif pada cahaya atau suara.

Penyebab Migrain Okular

Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti oleh para ahli. Tetapi, dugaan awal ialah terjadi kejang di bagian pembuluh darah pada retina mata serta perubahan sel saraf pada retina.
Meski masih langka, tetapi mereka yang mengidap penyakit migrain okular berisiko mengalami kebutaan pada sebelah matanya.

Diagnosis Migrain Okular

Pihak medis akan menanyakan gejala-gejala dan memeriksa mata Anda. Pihak medis akan memastikan Anda tidak punya kondisi atau penyakit lain seperti:

  • Amaurosis fugax, kebutaan sementara karena kurangnya aliran darah ke mata. Ini bisa disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah arteri ke mata.
  • Kejang arteri yang menyebabkan darah masuk ke retina.
  • Giant cell arteritis (arteritis sel raksasa), gangguan penglihatan atau kebutaan yang disebabkan oleh radang di pembuluh darah.
  • Gangguan pembuluh darah lain akibat penyakit autoimun.
  • Penyalahgunaan obat-obatan.
  • Penyakit yang mengganggu penggumpalan darah normal, seperti penyakit anemia sel sabit dan polisitemia.

Penanganan Migrain Okular

Biasanya, migrain okular akan sembuh dengan sendirinya dalam durasi sekitar setengah jam. Ketika gejalagangguan penglihatan terjadi, istirahatkan mata Anda hingga kondisinya kembali seperti semula. Tetapi, jika disertai sakit kepala, minumlah obat pereda nyeri.
Meskipun masih sedikit penelitian tentang pengobatan penyakit migrain okular, pihak medis mungkin akan merekomendasikan sejumlah obat pereda nyeri seperti aspirin, obat epilepsi (Depakote atau Topamax), antidepresan (Elavil atau Pamelor), serta obat beta-blocker untuk darah. Akan tetapi Mengonsumsi Obat-obatan herbal sangat dianjurkan untuk mengatasi masalah ini karena terbuat dari 100% bahan alami dan tanpa efek samping.
Meski saat ini gejala suatu penyakit dapat didiagnosis sendiri, ada baiknya bila Anda langsung mengonsultasikan keluhan tersebut kepada pihak medis agar mendapat penanganan sejak dini.

Pencegahan Migrain Okular

Cara mencegah migrain okular tidak diketahui hingga saat ini. Pasalnya, penyebabnya juga belum diketahui secara pasti.Namun Anda bisa mengurangi risiko penyakit ini dengan cara:

  • Menghindari stres, dehidrasi, tempat tinggi, gula darah rendah, suhu lingkungan yang terlalu panas, dan merokok
  • Menjauhi makanan atau minuman pemicu migrain, seperti kafein, alkohol, dan produk yang mengandung pemanis buatan.

Leave a Reply