Candidiasis – Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Candidiasis - Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Candidiasis - Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Penyakit Candidiasis

Penyakit candidiasis merupakan salah satu penyakit yang berupa infeksi oleh jamur dan dapat menyerang beberapa bagian tubuh manusia seperti bagian tubuh area kelamin, area mulut, area kulit, dan juga pada dalam darah manusia.
Penyakit ini umumnya lebih banyak menyerang wanita, akan tetapi juga bisa menyerang anak-anak dan juga pria. Apalagi ketika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, maka penyakit ini akan lebih mudah menyerang orang tersebut.

Gejala Candidiasis

Penderita candidiasis memiliki gejala yang berbeda-beda, tergantung pada lokasi infeksinya. Berikut adalah beberapa gejala candidiasis yang dibagi berdasarkan bagian tubuh yang terserang:

1. Candidiasis mulut (thrush)

  • Bercak putih atau kuning di lidah, bibir, gusi, langit-langit mulut, dan pipi bagian dalam
  • Kemerahan di mulut dan tenggorokan
  • Kulit pecah-pecah di sudut mulut
  • Rasa nyeri saat menelan

2. Candidiasis vulvovaginal

  • Rasa gatal yang ekstrem di vagina
  • Rasa nyeri dan terbakar saat buang air kecil
  • Rasa tidak nyaman selama berhubungan seks
  • Pembengkakan pada vagina dan vulva
  • Keputihan yang menggumpal.

3. Candidiasis kulit (cutaneous candidiasis)

  • Ruam yang gatal di lipatan kulit, seperti ketiak, selangkangan, sela jari, atau di bawah payudara
  • Kulit yang kering dan pecah-pecah
    jika terjadi infeksi sekunder (infeksi kuman lain termasuk bakteri pada area kulit)

4. Candiasis telinga (otomikosis)

  • Kemerahan pada telinga
  • Nyeri telinga
  • Pembengkakan
  • Gatal pada telinga
  • Kulit telinga mudah terkelupas
  • Telinga berdenging (tinnitus)
  • Keluarnya cairan berwarna putih kental dari telinga.

Penyebab dan Faktor Risiko Candidiasis

Pada keadaan normal, jamur candida memang hidup di kulit dan beberapa bagian tubuh, seperti mulut, tenggorokan, saluran cerna, dan vagina, tanpa menyebabkan gangguan kesehatan. Namun, jika jamur candida berkembang biak tanpa terkontrol atau masuk aliran darah, ginjal, jantung, dan otak, hal ini dapat berbahaya bagi tubuh.

Pertumbuhan dan perkembangan jamur candida yang tidak terkendali paling sering disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beberapa kondisi yang bisa melemahkan daya tahan tubuh adalah:

  • Menderita diabetes, HIV/AIDS, kanker, atau menjalani kemoterapi
  • Menggunakan obat kortikosteroid dalam jangka yang lama
  • Menggunakan antibiotik dalam jangka waktu yang lama
  • Menderita obesitas atau malnutrisi.

Selain itu, beberapa faktor berikut juga bisa meningkatkan risiko terjadinya candidiasis pada kulit dan area kelamin:

  • Cuaca yang hangat dan lembap
  • Kebiasaan jarang mengganti pakaian dalam
  • Kebiasaan menggunakan pakaian yang tidak menyerap keringat
  • Kebersihan pribadi yang buruk.

Diagnosis Candidiasis

Untuk melakukan diagnosis, pihak medis akan melihat keluhan, gejala, hingga bertanya seputar riwayat medis medis pengidap candidiasis. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, termasuk pemeriksaan pada kulit untuk melihat ruam yang timbul.

Jika terjadi keraguan pada diagnosis, maka pihak medis juga akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk benar-benar memastikannya. Berikut adalah beberapa pemeriksaan penunjang tersebut, antara lain:

  • Tes darah. Dilakukan dengan cara mengambil sampel darah untuk mengujinya di laboratorium. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi adanya infeksi pada tubuh.
  • Tes antigen Mannan dan antibodi anti-mannan. Tes antibodi Candida ini digunakan untuk mendiagnosis kandidiasis invasif. Tes tersebut bertujuan untuk mendeteksi mannan, yaitu karbohidrat yang ada di dinding sel spesies Candida.
  • Tes kultur jamur. Dilakukan dengan cara mengambil sampel dari darah dan jaringan tubuh untuk mendeteksi jenis jamur apa yang menginfeksi tubuh.
  • Pemeriksaan endoskopi. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan melibatkan pemeriksaan kerongkongan, lambung, dan bagian atas usus kecil melalui penggunaan endoskop. Endoskop sendiri merupakan tabung fleksibel berlampu yang dilengkapi dengan kamera di ujungnya.

Penanganan Candidiasis

Pengobatan candidiasis akan disesuaikan dengan jenis penanganan atau bagian tubuh yang terkena. Berikut adalah contoh jenis obat yang mungkin dianjurkan berdasarkan jenis candidiasis yang dialami pasien:

  • Candidiasis mulut dapat diobati dengan antijamur berbentuk obat kumur atau gel. Lama pengobatan yang dibutuhkan umumnya berkisar antara satu hingga dua minggu. Pihak medis mungkin akan memberikan obat anti-jamur dalam bentuk tablet atau kapsul.
  • Infeksi Candida di sekitar kelamin dapat diobati dengan antijamur berbentuk krim, supositoria, serta tablet.
  • Ruam popok akibat candidiasis dapat diberikan antijamur dalam bentuk krim, salep, serta bedak.

Selain dengan obat-obatan, ada beberapa cara untuk mempercepat kesembuhan infeksi candidiasis mulut, antara lain:

  • Menjaga kebersihan, misalnya rajin menggosok gigi, merawat gigi secara teratur ke pihak medis serta membersihkan sela gigi dengan dental floss atau benang gigi secara teratur.
  • Berhenti merokok.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mempercepat kesembuhan infeksi jamur Candida di sekitar organ intim:

  • Kenakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun.
  • Jangan mengenakan pakaian dalam yang terlalu ketat.
  • Hindari penggunaan sabun yang mengandung pewangi pada organ intim.
  • Pastikan organ intim senantiasa kering, khususnya setelah dibersihkan atau sehabis mandi.

Pencegahan Candidiasis

Secara umum, candidiasis dapat dicegah dengan menjaga kebersihan pribadi terutama organ intim dan mempertahankan penerapan gaya hidup sehat. Menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat juga merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan.

Sebab, sistem kekebalan tubuh yang kuat dapat membantu tubuh untuk melawan infeksi lebih optimal. Selain itu, ada beberapa hal yang juga dapat dilakukan guna mencegah terjadinya candidiasis atau infeksi yang berulang. Berikut di antaranya, yaitu:

  • Menggosok gigi dan melakukan flossing gigi secara teratur.
  • Menghindari atau membatasi makanan tinggi gula.
  • Mengganti pakaian dalam segera setelah berenang atau berolahraga.
  • Hindari menggunakan sabun wangi dan shower gel.
  • Mandi secara rutin dua kali setiap harinya.
  • Melakukan hubungan seks yang sehat dengan pasangan menggunakan pengaman seperti kondom.
  • Pertahankan kadar gula darah yang baik jika kamu mengidap diabetes. Sebab, gula darah yang terkontrol dengan baik dapat mengurangi jumlah gula dalam air liur, sehingga menghambat pertumbuhan jamur candida.

Leave a Reply