Campak – Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Campak - Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Campak - Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Penyakit Campak

Penyakit campak memiliki nama lain sebagai Rubeola. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang dapat menular dari manusia satu ke manusia yang lainnya. Campak merupakan salah satu penyakit yang bersifat endemik dan dapat menyebabkan banyak kematian di setiap tahunnya. Penyakit ini akan lebih sering terjadi pada anak-anak akan tetapi, orang dewasa yang belum pernah mengalaminya bisa juga terkena penyakit ini.

Gejala Campak

Gejala awal infeksi campak biasanya berupa batuk berdahak, pilek, demam tinggi dan mata merah. Anak-anak mungkin juga memiliki bintik-bintik koplik (bintik-bintik merah kecil dengan pusat biru-putih) di dalam mulut sebelum ruam dimulai. Ruam kemudian akan muncul 3–5 hari setelah gejala awal dimulai. Urutan kemunculan bercak ini dari belakang telinga, sekitar kepala, kemudian ke leher. Pada akhirnya, ruam akan menyebar ke seluruh tubuh.

Berikut ini merupakan gejala campak, yaitu:

  • Mata merah dan sensitif terhadap cahaya
  • Menyerupai gejala pilek seperti batuk kering, hidung beringus, dan sakit tenggorokan
  • Lemas dan letih
  • Demam tinggi
  • Sakit dan nyeri
  • Tidak bersemangat dan kehilangan selera makan
  • Diare atau/dan muntah-muntah
  • Bercak kecil berwarna putih keabu-abuan di mulut dan tenggorokan.

Penyebab Campak

Campak merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus dari keluarga paramyxovirus. Penularan umumnya terjadi melalui percikan liur yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi saat ia bersin dan batuk. Siapa pun yang menghirup percikan liur tersebut akan tertular campak. Virusnya sendiri bisa bertahan selama beberapa jam dan dengan mudah menempel pada benda-benda. Jika seseorang menyentuh benda yang sudah terkontaminasi oleh virus campak, maka besar kemungkinan ia akan tertular.

Penanganan Campak

Pada dasarnya, tidak ada pengobatan khusus untuk menangani campak, karena campak dapat sembuh sendiri dalam 7–10 hari. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala, yaitu:

  • Minum paracetamol atau ibuprofen, untuk meredakan nyeri dan demam pada penderita berusia di atas 16 tahun
  • Mandi dengan air hangat
  • Membersihkan kotoran atau kerak di mata mata dengan kapas yang dibasahi air hangat bersih
  • Mengatur cahaya dalam ruangan agar tidak terlalu menyilaukan
  • Minum air putih lebih sering untuk mencegah dehidrasi dan mengurangi rasa tidak nyaman di tenggorokan akibat batuk
  • Beristirahat yang cukup.

Penting diingat, jangan memberikan aspirin kepada anak-anak. Obat ini dapat memicu sindrom Reye, yang bisa mengancam nyawa. Pasien campak yang kekurangan vitamin A cenderung mengalami gejala berat. Oleh sebab itu, pihak medis akan meresepkan suplemen vitamin A agar gejala campak menjadi lebih ringan.

Pemberian Suntik Vaksin dan Antibodi
Pasien yang belum pernah mendapatkan imunisasi campak bisa langsung diberikan vaksin campak dalam waktu 72 jam setelah gejala muncul. Vaksin yang diberikan setelah terkena campak bertujuan untuk meredakan gejala dan mempercepat proses penyembuhan.

Pihak medis juga dapat memberikan suntik antibodi pada pasien dengan daya tahan tubuh lemah, bayi, dan ibu hamil. Bila diberikan dalam waktu 6 hari setelah terinfeksi, antibodi bisa membantu meringankan gejala.

Selain itu, penyakit ini bisa ditangani dengan banyak istirahat pada penderita campak. Kemudian membatasi penderita campak dengan lingkungan sekitar terutama udara terbuka, kemudian memantau asupan atau konsumsi makanan yang masuk kepada penderita dan minum banyak air putih.

Komplikasi Campak

Sebagian besar penderita campak sembuh dalam beberapa hari. Akan tetapi, pada beberapa kasus, campak dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti:

  • Dehidrasi akibat diare dan muntah
  • Peradangan pita suara
  • Konjungtivitis
  • Infeksi telinga
  • Pneumonia.

Pada ibu hamil, terutama yang belum mendapatkan imunisasi, campak dapat menyebabkan sejumlah komplikasi pada janin, seperti terlahir prematur, lahir dengan berat badan rendah, dan bahkan kematian janin.

Pada kasus yang jarang terjadi, campak juga dapat menimbulkan komplikasi berupa:

  • Meningitis
  • Hepatitis
  • Infeksi pada saraf mata
  • Mata juling atau strabismus.

Pencegahan Campak

Pencegahan utama penyakit campak adalah melalui imunisasi campak dan MMR. Imunisasi campak dilakukan saat anak berusia 9 bulan, dilanjutkan dengan vaksin MMR yang diberikan saat anak berusia 12–18 bulan, dan diulang pada usia 5–7 tahun.

Perlu diingat, vaksin MMR tidak boleh diberikan kepada ibu hamil. Jika Anda belum mendapatkan vaksin MMR, lakukan imunisasi MMR minimal 1 bulan sebelum merencanakan kehamilan.

Sementara untuk mencegah penularan campak, penderita dianjurkan untuk tidak melakukan kontak dengan orang lain, termasuk keluarga, setidaknya sampai 4 hari setelah muncul ruam.

Leave a Reply