Binge Eating Disorder – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Binge Eating Disorder - Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Binge Eating Disorder - Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Penyakit Binge Eating Disorder (BED)

Kebanyakan orang akan tidak tahu dengan betul apa itu Binge Eating Disorder. Disebutkan bahwa gangguan Binge Eating Disorder ini merupakan salah satu permasalahan yang muncul ketika seseorang makan dalam jumlah yang sangat besar dan tidak tahu kapan harus berhenti. Hampir setiap orang memiliki kebiasaan makan dalam porsi besar, namun hal ini akan terjadi pada beberapa orang saja yang gagal mengontrol kebiasaan tersebut.
Seseorang yang mengalami gangguan binge eating disorder akan merasa malu dengan kebiasaan yang dilakukannya tersebut.

Sebagai bentuk pelarian atas rasa malu, tertekan ataupun stress, seorang penderita binge eating disorder ini nantinya akan kembali makan dengan porsi besar. Hal ini tidak lain karena munculnya anggapan bahwa hal semacam ini akan memberikan ketenangan bagi dirinya.

Gejala Binge Eating Disorder (BED)

Ada banyak gejala yang kaitannya dengan gangguan binge eating disorder tersebut dan beberapa diantaranya adalah sebagai berikut ini:

  1. Mengkonsumsi makanan dalam porsi besar dengan sangat cepat
  2. Susah dalam mengontrol diri di saat makan
  3. Bersembunyi di saat makan
  4. Kebiasaan makan sepanjang hari serta tidak memiliki waktu untuk makan yang tepat
  5. Makan secara normal di depan orang lain dan berubah menjadi rakus saat sendirian
  6. Terus menerus makan sekalipun dia merasa kenyang.

Diagnosis Binge Eating Disorder (BED)

Pada awalnya pihak medis akan bertanya tentang riwayat keluarga dan riwayat diet yang pernah dilakukan dan sudah berapa lama merasa memiliki gangguan perilaku makan ini, juga kondisi-kondisi lain yang terkait faktor risiko.

Seseorang dikatakan memiliki Binge Eating Disorder jika gejala-gejala di atas muncul setidaknya 1 kali per minggu, dalam 3 bulan. Pada binge eating disorder ringan, episode gejala muncul sebanyak 1–3 kali per minggu. Pada Binge Eating Disorder berat, episode gejala dapat muncul sebanyak 8–13 kali per minggu. Sedangkan pada BED yang sangat parah, episode gejala dialami lebih dari 14 kali per minggu.

Penyebab Binge Eating Disorder (BED)

Secara umum, gangguan binge eating disorder ini memiliki beberapa penyebab yang kemudian hal ini sudah sepatutnya untuk dijadikan sebagai perhatian. Lebih lanjut, berikut beberapa penyebab yang terjadi pada permasalahan binge eating disorder.

  1. Adanya faktor genetic
  2. Tingkat kepercayaan diri yang sangat rendah
  3. Terobsesi atas bentuk tubuh yang tertentu
  4. Adanya pengaruh atas budaya dan sosial
  5. Gangguan atas kebiasaan makan
  6. Depresi yang berkepanjangan
  7. Kondisi yang kesepian

Selain itu, kebiasaan makan di saat stres atau stress eating juga dapat menjadi salah satu faktor risiko untuk terjadinya gangguan makan berlebih ini.

Komplikasi Binge Eating Disorder (BED)

Orang dengan gangguan BED cenderung kekurangan vitamin dan mineral karena sebagian besar makanan yang mereka makan penuh dengan lemak, gula, dan kurang memiliki nilai gizi yang baik. Mayoritas komplikasi adalah kondisi yang menyertai obesitas. Dibawah ini termasuk penyakit yang akan menyerang ketika BED dibiarkan:

  • Diabetes.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kolesterol Tinggi.
  • Penyakit jantung dan stroke.
  • Jenis kanker tertentu.
  • Penyakit kandung empedu.
  • Depresi, kecemasan, dan gangguan suasana hati lainnya yang terkait dengan kesulitan makan berlebihan.

Pengobatan Binge Eating Disorder (BED)

Secara umum, tujuan penanganan binge eating disorder difokuskan untuk memperbaiki perilaku makan penderita, meningkatkan rasa percaya diri penderita, membantu penderita memperoleh berat badan ideal, dan mengatasi masalah kesehatan lain yang muncul terkait Binge Eating Disorder.

Metode yang digunakan untuk menangani binge eating disorder adalah psikoterapi, konsultasi psikologi, dan pemberian obat-obatan. Berikut ini adalah penjelasannya:

  1. Terapi perilaku kognitif (cognitive behavior therapy/CBT)
    Terapi ini bertujuan untuk membantu pasien memahami apa faktor pemicu munculnya gejala BED, dan melatih pasien untuk mengalihkan dorongan untuk makan dengan kegiatan lain. Terapi perilaku kognitif juga bermanfaat untuk membantu pasien mengendalikan emosi, mood, dan gangguan perilaku yang muncul saat episode gejala BED berlangsung.
  2. Psikoterapi interpersonal
    Tujuan dari terapi ini adalah membantu pasien meningkatkan kemampuan interpersonalnya, seperti bagaimana ia berinteraksi dengan keluarga, teman, rekan kerja, termasuk orang lain yang baru dikenal. Dengan begitu, gejala BED yang dipicu oleh masalah hubungan sosial atau komunikasi diharapkan dapat berkurang. Biasanya metode terapi ini dikombinasikan dengan terapi perilaku kognitif.
  3. Pemberian obat-obatan
    Selain psikoterapi, penanganan Binge Eating Disorder juga dapat dilakukan dengan pemberian obat. diantaranya sangat dianjurkan Untuk mengonsumsi Obat Herbal yang dapat Membantu menyembuhkan penyakit BED ini.
  4. Mengontrol berat badan
    Binge eating disorder sering membuat penderitanya kesulitan menjaga berat badan ideal. Membantu pasien BED untuk memperoleh berat badan ideal adalah salah satu aspek penanganan yang penting dilakukan. Target penurunan berat badan yang diharapkan adalah sekitar setengah kilogram per minggu.

Dalam prosesnya, ahli akan menentukan jumlah serta jenis makanan yang dikonsumsi penderita dan membantu penderita mencari cara menahan nafsu makan yang efektif. Dengan menurunnya berat badan, penderita diharapkan akan lebih percaya diri dan muncul citra positif terhadap dirinya, sehingga Binge Eating Disorder bisa berkurang secara perlahan.

Leave a Reply