Abrasi Kornea: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan 

Abrasi Kornea: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Abrasi Kornea: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Penyakit Abrasi Kornea

Penyakit abrasi kornera merupakan salah satu permasalahan pada mata yang terjadi ketika adanya goresan di permukaannya. Disebutkan bahwa kornea merupakan lapisan bening yang berupa cairan dan berfungsi sebagai “perisai” sekaligus juga memberikan fokus yang tepat agar cahaya jauh tepat pada retina. Beberapa benda asing seperti debu, kotoran, serangga kecil hingga pasir yang masuk ke dalam mata dan tidak ditangani secara langsung bisa memicu permasalahan ini.

Secara umum, penyakit abrasi kornea ini bisa saja terjadi pada siapapun dan pastinya juga muncul secara tiba-tiba di kala melakukan berbagai aktivitas sehari-hari seperti halnya menyetir, memperbaiki suatu barang hingga kebiasaan yang secara tidak sengaja memukul kornea. Dengan memperhatikan adanya faktor penyebab, ke depannya, permasalahan ini bisa diatasi dengan segera.

Gejala Abrasi Kornea

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa penyakit abrasi kornea ini disebabkan ketika ada benda asing yang tiba-tiba masuk ke dalam mata. Selanjutnya, mata akan menjadi memerah hingga muncul perasaan yang sensitive terhadap suatu cahaya. Dalam beberapa waktu, bisa jadi akan menyebabkan buram pada penglihatan hingga kondisi ini mengarah pada abrasi kornea. Hal lain yang menjadi gejala awal atas permasalahan ini diantaranya adalah:

  1. Adanya iritasi yang disertai dengan perasaan yang panas pada mata. Kondisi ini biasa membuat mata menjadi berair dan juga memerah
  2. Penglihatan yang secara tiba-tiba mengalami gangguan
  3. Pergerakan otot yang ada di sekitar mata secara terus-menerus.
    Lakukan konsultasi ke dokter jika gejala penyakit abrasi kornea seperti yang tersebut di atas dirasakan dalam beberapa saat. Selain itu, pada kasus orang dewasa, gejala bisa terjadi di kala orang tersebut gagal dalam mendapatkan benda asing yang masuk ke mata atau munculnya perasaan menyembul pada mata. Sedangkan pada anak-anak bisa didapati gejala mata yang berair dan memerah dalam waktu yang cukup lama.

Penyebab Abrasi Kornea

Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa penyebab munculnya penyakit abrasi kornea pada seseorang disebabkan oleh banyak hal yang cukup variatif. Dalam hal ini, beberapa penyebab umum diantaranya adalah partikel pasir hingga debu yang masuk bisa menyebabkan goresan pada kornea mata. Selain itu, asap rokok ataupun penggunaan lensa dalam waktu yang lama juga menjadi pemicu awal penyebab seseorang mengalami abrasi kornea.

Faktor risiko

Dikutip dari Harvard Health Publishing, meskipun abrasi kornea dapat menimpa semua orang di segala usia, terdapat beberapa faktor yang dapat membuat Anda lebih berisiko dibandingkan yang lain.

Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami abrasi kornea, antara lain:

Bayi yang menggaruk mata secara tidak sengaja dengan kuku yang panjang
Anak-anak sekolah yang bermain dengan pensil, pena, atau benda runcing lainnya
Atlet yang berolahraga tanpa menggunakan kacamata untuk berlindung dari debu, pasir, atau goresan tak sengaja dari jari pemain lain
Lebih banyak kornea mata tergores terjadi pada bisbol dan sepak bola daripada olahraga lainnya
Orang yang memiliki hobi atau kerajinan yang menggunakan alat-alat runcing, seperti menjahit dan mengukir kayu. Pertukangan dan perkebunan juga dapat meningkatkan risiko kornea mata tergores
Pekerja yang terpapar bahaya mata pada pekerjaannya, terutama mereka yang terlibat dalam pertanian atau konstruksi
Orang yang menggunakan lensa kontak dengan cara yang tidak tepat, seperti tidak membersihkan tangan atau lensa yang digunakan sebelumnya.

Mencegah agar kornea tidak tergores

Orang memiliki kecenderungan menggosok mata mereka jika merasa ada sesuatu “yang” memasuki mata, padahal tindakan ini dapat memperparah keadaan.

Jika mata Anda kemasukan sesuatu, Anda dapat berusaha mengeluarkannya dengan membilasnya menggunakan air, tetapi jangan menggosok mata Anda.

Selain itu, jangan menutupi mata Anda dengan penambal mata. Tindakan ini dapat mempercepat pertumbuhan bakteri dan meningkatkan risiko infeksi mata.

Bila memungkinkan, bilas mata Anda dengan larutan garam steril pencuci mata atau larutan lensa kontak serbaguna daripada air keran atau air botolan. Mikroorganisme seperti Acanthamoeba ditemukan terkandung dalam air keran dan bahkan air botolan, dan patogen ini dapat menyebabkan infeksi serius yang mengancam penglihatan jika masuk ke dalam mata dengan kornea yang tergores.

Setelah membilas mata tetapi kemerahan, nyeri, dan sensasi benda asing tidak kunjung reda, segera dapatkan penanganan medis karena abrasi kornea dapat menimbulkan bahaya serius hanya dalam waktu 24 jam.

Untuk mendiagnosis abrasi kornea, ahli perawatan mata profesional dapat memberikan obat tetes mata untuk membuat mata Anda kebas sehingga dapat tetap terbuka selama pemeriksaan. Jenis obat tetes mata lain dapat digunakan untuk membantu ahli perawatan mata profesional melihat luasnya abrasi saat memeriksa mata Anda menggunakan cahaya biru dan mikroskop pemeriksaan yang disebut lampu celah (slit lamp).

Bergantung pada apa penyebab goresan dan apa yang dilihat oleh ahli perawatan mata profesional Anda selama pemeriksaan, mata Anda mungkin akan diusap dengan lembut untuk kultur dan memastikan pengobatan yang tepat jika terjadi infeksi.

Penanganan Abrasi Kornea

Jika seseorang mengalami penyakit abrasi kornea, maka beberapa penanganan yang mungkin bisa dilakukan bisa merujuk pada tindakan medis maupun nonmedis. Untuk tindakan medis, maka akan dilakukan pemberian tetes mata ataupun salep yang memiliki kandungan steroid demi mengurangi peradangan. Sedangkan untuk tindakan nonmedis dilakukan dengan menggunakan Pengobatan Herbal.

Leave a Reply